Anak fajar,
Manusia Bima,
Pria sejati.
Bung tanpa takut melabrak,
Bung yang menendang pantang menyerah.
Namun,
sungguh tragis nian ujung jalanmu;
dari seorang Bung berakhir di ranjang pesakitan.
Termenunglah pengagummu;
setiap kali harus mengenang dirimu.
(effendi bp, 17 Agustus 1982)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar